Polres Aceh Tengah Melaksanakan Apel Gelar Pasukan Bersama Instansi Terkait
TAKENGON – Kapolres Aceh Tengah secara resmi membuka pelatihan Pra Operasi Mantap Brata (OMP) 2018, Senin (17/8/2018) di Aula Tri Brata Mapolres setempat. Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 2 hari 17-18 September 2018 diikuti sejumlah 355 Personel di Jajaran Polres Aceh Tengah.
Sebelumnya Kabag Ops Polres Aceh Tengah AKP Muara Uli selaku Kaopslat dalam laporan singkatnya memaparkan tujuan dari pelatihan dimaksud diantarannya untuk terlaksanya keterpaduan fungsi operasional Polri dan unsur terkait lainnya dalam rangka pelaksanaan Ops Mantap Brata 2018.
“Tujuan lain yakni terwujudnya pemahaman personel Satgas terhadap situasi dan kondisi sehingga mampu menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang ada sesuai dinamika operasi.” ujar AKP Uli.
Selanjutnya, Kapolres Aceh Tengah AKBP Hairajadi,SH menyampaikan Tema yang diangkat pada pelatihan pra operasi kali ini yaitu “melalui Pelatihan Pra Operasi Kepolisian, kita tingkatkan kemampuan Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya dalam pengamanan pemilu 2018 guna memelihara keamanan dan ketertiban di Provinsi Aceh.”
“Saya menilai tema tersebut sangatlah tepat dan konstekstual, sesuai dengan kewajiban dan beban tanggung jawab yang diemban Polri dalam mengawal dan mengamankan serta mensukseskan pesta demokrasi yang akan segera digela.” ujar Kapolres.
Perlu kita sadari bersama bahwa beban dalam pengamanan pemilu 2019 yang dapat kita pikul tidaklah ringan, oleh karenanya untuk dapat memberikan pengabdian terbaik tersebut tentunya personel pengemban tugas pengamanan harus memiliki kemampuan individu yang memadai serta ditunjang dengan pemahaman peran dan tanggung jawab masing-masing. Salah satu media yang sangat apikatif adalah melalui pembekalan dan pembinaan pra operasi seperti yang kita laksanakan pada hari ini.
“Pelatihan ini diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Ops Mantap Brata 2019, untuk memberikan pembekalan bagi personel yang terlibat pengamanan, sehingga mampu, mahir dan terampil dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada proses pengamanan pemilu.” pungkas AKBP Hairajadi.